06 November 2010

Mbah Maridjan Sosok Penuh Inspirasi

Merapi mengamuk lagi Jumat dinihari (05/11), letusan kali ini disebut sebagai letusan terhebat. Bahkan abu vulkaniknya dikabarkan sudah sampai di daerah Bandung. Jarak aman merapi pun ditambahkan dari 15 Km menjadi 20 Km.

Beberapa station tv kembali menayangkan hasil kemurkaan merapi, para korban yang telah meninggal dan luka bakar, bangunan yang tidak lagi tampak seperti bangunan, tak ketinggalan lingkungan tempat tinggal Sang Juru Kunci Mbah Maridjan.

Berbicara tentang Mbah Maridjan, saya punya kenangan tersendiri bersama beliau. Ketika itu, kami sebagai peserta pelatihan di salah satu lembaga pelatihan di Yogyakarta membawa kami untuk wisata ke tempat Juru Kunci Merapi ini. Setiba di rumah Mbah Maridjan, beliau menyambut kami di depan pintu rumahnya dengan senyum lebar dan penuh hangat dengan keramahtamahannya.

Di ruang tamunya, sudah tersedia air mineral gelas dan kerupuk yang masih terbungkus dengan plastik. Di dinding rumahnya dikelilingi dengan foto-foto raja-raja kraton Jogja dan kraton Solo, disamping itu gabungan foto-foto mbah sewaktu berpose dalam salah satu iklan minuman berenergi yang disatukan dalam satu bingkai besar, serta beberapa gambar karikatur Mbah Maridjan lainnya.
Setelah diterima dan dipersilahkan duduk, Mbah mulai mengajak kami ngobrol. Kami memulainya dengan memperkenalkan asal daerah kami. Dan selama kami ngobrol dengan beliau, kami lebih banyak tertawa dengan candaan beliau dibandingkan dengan keseriusan Mbah dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan kami. Salah satu obrolan yang membuat kami tertawa adalah ketika salah seorang rekan kami menanyakan tentang kekuatan tubuh beliau yang sudah tua tapi masih berkebun dan mencari rumput untuk ternaknya di aktivitas kesehariannya, Mbah pun menjawab dengan memakai bahasa jawa dan diartikan oleh guide kami, "Saya memang masih kuat, karena sudah minum itu (sambil menunjuk foto iklan minuman berenergi tersebut). Ya, itulah sang Juru Kunci Merapi Mbah Maridjan yang mempunyai sosok sederhana, rendah hati dan sangat humoris.

Salah satu pelajaran berharga dari beliau adalah kata "ROSO" yang menjadi tagline iklan minuman itu. Roso bisa berarti "semangat" tidak menyerah dalam situasi kesusahan dan keterbatan atau "tangguh" mampu tetap bertahan menghadapi segala problematika hidup.

Pelajaran berharga lainnya, bahwa beliau sangat dermawan, memberikan apa yang bisa beliau berikan. Termasuk nasehat gratis bagi yang membutuhkannya terutama para pendaki gunung merapi dan tamu lainnya yang berkunjung ke rumahnya. Begitu pula, honor dari hasil iklan minuman berenergi itu, beliau tidak menggunakannya sendiri justru digunakannya untuk membangun mesjid di dekat rumahnya agar para tamu dan pendaki dapat menunaikan ibadah di mesjid tersebut, selain itu, masih dari hasil honor tersebut, beliau juga memasukkan aliran air bersih ke desanya agar masyarakat sekitar juga dapat menikmati air bersih tersebut.

Kini, sosok yang penuh inspirasi tersebut telah tiada. Beliau meninggal dalam kesetiaan menjalankan tugasnya pada tanggal 26 Oktober 2010. Jasad Mbah Maridjan ditemukan oleh tim SAR dirumahnya dalam keadaan sujud.

Selamat jalan Mbah Maridjan, semoga konsekuen, kesederhanaan, penuh tanggung jawab, kesetiaan dan "ROSO"-mu menginspirasi kami semua, serta nasehat yang telah engkau berikan dapat kami terapkan untuk menjadikan hidup ini jauh lebih baik lagi.

Tidak ada komentar: