28 Februari 2008

Hari Jadi Sinjai ke 444

Kemarin, tepatnya tanggal 27 February 2007, kota yang terletak di sebelah timur dari kota Makassar dan di beri nama Sinjai ini, merayakan Hari Jadinya yang ke 444. Berbagai kegiatan mewarnai hari jadi tersebut. Salah satunya adalah pameran pembangunan yang tiap tahun diadakan dalam rangka memperingati hari jadi kota Sinjai.

Bupati Sinjai A. Rudiyanto Asapa, Asisten I Prop. Sulawesi Selatan serta Ketua Umum Pameran Pembangunan Grandyanto Asapa disambut tari pa'duppa saat memasuki tribun utama

Pameran ini telah berlangsung selama 1 minggu, sejak tanggal 21 Februari 2007, yang dibuka secara resmi oleh Gubernur Prop. Sulawesi Selatan melalui Asisten I, Bapak Saleh Rajab.

Seperti tahun-tahun sebelumnya, pameran pembangunan ini sangat dinanti-nanti oleh masyarakat baik lokal maupun dari luar kota Sinjai, betapa tidak, selain mengunjungi stand-stand, pengunjung juga disuguhi berbagai macam acara hiburan seperti pertunjukan rakyat, tari tradisional dan panggung hiburan.Pameran ini merupakan ajang untuk menampilkan hasil-hasil yang dicapai oleh tiap-tiap unit kerja lingkup pemda Sinjai dalam satu tahun terakhir. Tidak terkecuali Bakominfo yang juga ambil bagian dalam pameran tersebut. Di stand Bakominfo sendiri menampilkan berbagai foto-foto kegiatan yang telah dilaksanakan, tidak ketinggalan akses internet gratisnya serta penyediaan hotspot bagi pengguna laptop atau ponsel berwifi.

Stand Bakominfo merupakan salah satu stand yang sangat diminati oleh para pengunjung. Tampak para pengunjung memanfaatkan akses internet gratis dan hotspot bagi pengguna laptop atau ponsel berwifi.

Upacara peringatan hari jadi Sinjai ke 444 itu sendiri dipusatkan di rumah jabatan Bupati, yang dihadiri langsung oleh Careteker Gubernur Sulawesi Selatan Tanri Bali Lamo. Dalam sambutan Tanri Bali Lamo mengatakan bahwa Pelaksanaan Hari Jadi Sinjai ini sangat berbeda dengan Hari Jadi di beberapa kota yang beliau hadiri, bahkan ditambahkan bahwa Upacara Hari Jadi kota ini layak dimasukkan ke dalam MuRI karena baik para undangan maupun masyarakat semuanya berpakaian adat. Beberapa tarian tradisional ditampilkan untuk memanjakan para undangan yang hadir. Upacara ini berlangsung kurang lebih 4 jam, yang dimulai pada jam 14.00 wita.

Dari kiri : Bupati Sinjai A. Rudiyanto Asapa, Penjabat Gubernur SulSel Tanri Bali Lamo, istri Gubernur, istri Bupati.

Malamnya, diadakan malam ramah tamah yang dilaksanakan di lapangan Sinjai Bersatu sekaligus merupakan puncak dari segala rangkaian kegiatan dalam rangka Hari Jadi Sinjai ke 444. Malam inilah yang sangat ditunggu-tunggu oleh masyarakat baik di Sinjai maupun masyarakat di kota-kota tetangga. Betapa tidak, sejumlah artis ibukota akan menghiasi panggung hiburan di malam tersebut. Malam ramah tamah tersebut diawali dengan laporan ketua umum pelaksana pameran pembangunan kemudian dilanjutkan dengan arahan dari Bapak Bupati Sinjai A. Rudiyanto Asapa sekaligus menutup secara resmi segala rangkaian kegiatan dalam rangka Hari Jadi Sinjai ke 444. Selanjutnya giliran Ustadz untuk memberikan suntikan rohani kepada para pengunjung malam itu.

Hal yang menarik ketika Ustadz dipersilahkan untuk naik ke panggung oleh pembawa acara, para pengunjung sempat meneriaki sang Ustadz karena pengunjung yang datang sejak sore tidak sabaran lagi untuk melihat aksi panggung dari artis-artis ibokota (maklum kodong, kita orang daerah sangat jarang sekali melihat langsung sang artis ibokota). Setelah sang Ustadz memberikan pencerahannya, kinilah saatnya yang ditunggu-tunggu oleh para pengunjung tidak terkecuali saya.

Panggung hiburan selanjutnya diambil alih oleh Yadi Sembako dan Asti Ananta. Artis ibukota dengan pakaian seksinya tampil satu persatu. Diawali dengan penampilan goyangan dahsyatnya Frida KDI 4, tapi baru satu lagu yang dibawakan, pihak panitia sudah menegur Frida agar tidak terlalu vulgar goyangannya, dan akhirnya lagu selanjutnya udah agak sedikit damai goyangannya. Dewi-Dewi dan Letto selanjutnya mengisi panggung secara bergantian.


Asti Ananta dan Yadi Sembako tampil kocak saat memandu acara malam ramah tamah


Aksi Artis ibukota saat menghibur para undangan dan pengunjung. (Letto, Frida KDI 4, Dewi-Dewi)


Suasana malam ramah tamah di lapangan Sinjai Bersatu

Secara keseluruhan, malam ramah tersebut berjalan dengan lancar dan aman. Acara tiup lilin oleh Bapak Bupati Sinjai merupakan kegiatan akhir dari acara pada malam itu. Selanjutnya seperti biasa foto bareng bersama artis ibukota, tapi sayangnya saya tidak kena jepretan.

Bapak Bupati Sinjai A. Rudiyanto Asapa saat meniup lilin Hari Jadi Sinjai ke 444

13 Februari 2008

Maaf, kebelet ....

Rany : (Sambil terburu-buru) Sory gue kebelet pipis nich, Zaaaa????
Liza : Eh ni… semua toilet di pake lho!.
Rany : Biarin klo perlupake aja toilet cowok yang bentuk nya sama persis dengan toilet yang ada di toilet wanita (aku kan enggak pernah masuk toilet cowok, sumpe deh..)
Yoyo : "lah??!!", (sambil nunjuk aku dan gambar), ini kan "toilet cowok" gila,
Rany : "aku tadi pipis nya berdiri kok".

05 Februari 2008

Tsunami berasal dari bahasa Jepang yang terdiri dari kata :

Tsu = Pelabuhan
Nami = Gelombang

04 Februari 2008

Kotaku dikelilingi Air

Setiap tahunnya, Makassar dilanda banjir, seperti daerah2 lainnya, ini sudah dijadikan kejadian yang biasa meskipun terkadang memakan korban jiwa dan tidak sedikit korban harta. Berbagai pihak tidak ingin disalahkan, padahal para pemimpin2 kita sewaktu calon pemimpin (masih kampanye) selalu menjanjikan akan kehidupan yang lebih baik dan tentram. Namun itu semua sirna bagaikan dibawa oleh arus derasnya air banjir.
Tidak terkecuali daerah saya di Makassar, kami orang2 Makassar sudah menganggap hal itu sebagai sahabat yang tidak bersahabat. Hujan sedikitpun sudah banjir, apalagi kalo hujannya sudah sampai 2 atau 3 hari. Mungkin sudah terjadi banjir bandang, seperti yang pernah dialami oleh daerah yang saya tinggali sekarang yaitu kota Sinjai berjarak kurang lebih 250 km dari kota Makassar.
Kalau sudah begini, semua pihak tidak mau disalahkan. Pemerintah berdalih kalau masyarakat yang sering membuang sampah bukan pada tempatnya, sedangkan masyarakat sendiri menuding pemerintah tidak mempunyai kepedulian akan masalah banjir ini. Kalau begini terus, apakah kita harus memberikan pembelajaran dini kepada anak2 kita agar terbiasa terhadap banjir, atau kalau datang banjir kita saling menyalahkan lagi, terus ... dan terus begit ??????????????