02 Juni 2008

Techno Sirayap Aspal dengan Buku Laskar Pelangi

Techno Sirayap Aspal, itulah julukan seorang pemuda asal Gunung Kidul Yogyakarta, sesuai julukannya, pemuda 26 tahun dengan nama asli Agus Sutikno berniat untuk menyelusuri nusantara dengan mengandalkan sepeda butut miliknya.

Dia sudah menjelajahi pulau Jawa, Bali, Sumatera, Kalimantan dan sekarang hinggap di Sulawesi, tepatnya di Kabupaten Sinjai Sulawesi Selatan, yang sebelumnya menginjakkan kakinya pertama kali di pulau ini adalah di Kotamadya Pare-Pare selanjutnya menelusuri kota-kota sekitarnya hingga sekarang berada di Kab. Sinjai.


Di kantin kantor, saya sempat berbincang-bincang dengan Techno, begitu sapaan akrabnya ketika saya berkenalan dengan dia. Dengan ditemani gitar kecilnya ditangan kirinya dan sebatang rokok yang telah menyala di tangan kanannya, Techno mulai bercerita berbagi pengalamannya bersama rekan-rekan kantor di kantin tersebut.

Bermula dengan seringnya membaca buku petualangan dan menonton siaran-siaran tv yang menyajikan tentang petualangan di nusantara ini seperti Jejak Petualangan yang dibawakan oleh Riyani Jangkaru (mohon maaf jika nama dan alamat tidak benar, kayak undangan aja), Techno terinspirasi dan ingin melakoninya sendiri. Dia ingin seperti Riyani yang berkeliling nusantara dan mengenal segala macam budaya dan parawisata di tiap-tiap kota di nusantara ini.

"Tapi mas, darimana dapat uang untuk melakoni ini semua" Tanyaku dengan penasaran.
"Alhamdulillah mas, banyak orang baik di nusantara ini, termasuk orang-orang pemerintahan di tiap kota, tapi tak jarang pula aku kehabisan uang di tengah jalan" Jelasnya dengan logat jogjanya.
"Nah, kalau sudah begitu, gimana hadapinnya mas" tanyaku lagi tambah penasaran.
"Yaaa, aku ngamen mas, bersama sahabat setiaku ini" sambil menunjukkan gitar kecilnya yang senarnya tidak lagi sempurna (kurang 1 senarnya karena putus).

Kurang lebih 1 jam, saya berbincang dengan techno, selama waktu itu pula dia bercerita dengan begitu bersemangat tentang pengalaman-pengalamannya selama merintis perjalanan berkeliling nusantara ini, namun sesekali saya melihat wajahnya agak sedih, nada suaranya nggak lagi kedengaran bersemangat, ketika dia bercerita tentang hambatan yang dialaminya, mulai dari kemalaman di tengah hutan, ban sepeda yang bocor di tempat yang tidak ada perkampungannya sampai pada terserang penyakit malaria selama 3 hari di tanjung selangor Kalimantan Timur. Tapi itu semua tidak membuatnya patah semangat.

Dengan buku Laskar Pelangi coretan Andrea Hirata yang selalu menemaninya, dia akan tetap selalu bersemangat untuk menyelesaikan misinya.

Teruslah bersemangat dan berjuang kawan, dan jadilah motivator bagi kami semua yang selalu patah semangat ketika hambatan mulai menghampiri kami.

Tidak ada komentar: