07 Maret 2008

Magnet Durian

Demam durian melanda kota-kota di Sulawesi Selatan, tak terkecuali kota kecil yang terletak di sebelah timur kota Makassar yaitu kota Sinjai. Hampir tiap sudut jalan protokol terlihat para pedagang durian. Bau khas yang keluar dari buah tersebut menjadikan magnet tersendiri bagi para pengguna jalan untuk singgah dan membeli ataukah hanya sekedar merasakan bau khas dari buah tersebut.

Sudah hampir 2 minggu ini, pemandangan tersebut menjadi bagian dari kota Sinjai, dan dalam waktu yang sama, saya belum merasakan enaknya dari buah tersebut. Namun sore kemarin merupakan hari dimana rasa penasaran saya untuk mencicipi buah ini berakhir. (kemana aja ?)


Sore itu saya dan teman-teman sedang nongkrong di depan kantor, sementara asyik ngobrol bersama teman-teman, seorang ibu yang tinggalnya bersebelahan dengan kantor memberikan kami satu buah durian yang baru saja dibelinya dari pedagang durian yang tak jauh dari kantor. Kamipun beramai-ramai menyantap durian tersebut. Tapi karena cuma satu buah yang diborongi (dimakan bersama) dengan 6 orang maka rasanya tidak puas (ta'gattung). Ketidakpuasan tersebut membuat kami ingin membeli dan merasakan kembali nikmatnya buah tersebut. Jadilah kami patungan, konsi-konsi, saweran atau apalah namanya untuk membeli durian tersebut.


Ahh, enak juga makan durian di halaman kantor apalagi diborongi bersama teman-teman sekantor.

Tidak ada komentar: